 |
| Ini foto ikan katamba, diambil dari Portal Informasi Indonesia. Aku ga sempet dokumentasi sendiri, tapi kurang lebih seginilah ikan hasil tangkapannya waktu itu. |
Haloooo...!! After 3 years break blogging like how the hell?? Too busy??? Aku akan melanjutkan cerita sebelumnya, yaitu mengolah ikan katamba. Nama olahannya adalah Tumpi, uniknya masaknya pakai mangga. Ikan ini memang sering tertangkap nelayan dan bukan termasuk biota yang dilindungi, jadi sah-sah aja kalau dijadiin makanan. Sebutannya di Indonesia banyak, ada yang sebut ikan lencam, gotila, ketambak, dan sebagainya, tapi nama latin ikan laut bibir tebal ini adalah Lethrinus obsoletus.
Pertama-tama ikan dibersihkan, dipotong jadi dua bagian terus dibakar. Selagi nunggu mateng karena daging ikan ini tebel banget, jadi kita dan ibu-ibu setempat membuat bumbunya. Bumbu yang diperlukan adalah serai, telur, bawang merah dan putih, garam, merica, dan kemiri. Sesuai yang tadi Aku bilang, bumbu lainnya adalah mangga yang sudah dikeringkan. Takaran bumbu-bumbunya sih disesuaikan sama porsi ikan, dan ibu di sana pakai ilmu kira-kira. Naah bahan-bahan tadi diulek, ditambahkan dengan kelapa yang sudah diparut. Jadi, bumbu ini bukan untuk melumuri ikannya Fellas, tapi daging ikan katamba tadi yang sudah matang, ditumbuk sampai halus. Kalau sudah halus, dicampur tuh sama adonan bumbu ulek dan kelapa parut tadi. Diaduk-aduk, campur pakai telur ayam, dibuletin-buletin daan goreng deh sampai mateng.
Kalau aku bisa deskripsikan, tumpi ini look-nya persis kayak combro. Bedanya kalo ini ga ada isiannya, terus kalo dipegang teksturnya lebih lembek ga kayak combro yang rada keras. Rasanya gurih yaa gurih-gurih ikan gitulah, overall enak. Walaupun ini jatuhnya sebagai cemilan, tapi Aku sendiri makan tiga butir aja udah kenyang. Kalo dimakan pake nasi anget plus sambel juga enak pasti, yakin bikin nambah deh asli.
Bukan cuma makanannya, pengennya sih trip-trip di Selayar (Taman Nasional Takabonerate) juga nambah deh. Kalo ga liputan, mungkin aku ga akan ke sana, karena jauh dan mahal ya tsay. Seru banget, tapi Aku masih nyesel sampe sekarang karena ga ambil dokumen pribadi. Ada siih difotoin droner gitu banyak, cuman yang ada akunya doang dikit. File-nya ada di hard disk aku yang udah rusak huhu. Akhirnya biar Aku inget terus cerita indahnya (cerita yang indah aja, yang sialan dan ngeselin jangan), so I wrote them down here and I hope this will gives people who seeking this kinda information just like me at the older days a favor.